STUB SETTING 1

GSL adalah team yang terdiri dari para Surveyor, Drafman, dan Engeneering.
Kami mengajak rekan seprofesi untuk belajar bersama.
Khususnya bagi para pemula muda kami Memberi kesempatan belajar sambil bekerja.
Dapatkan PDF dan Program gratis 100% dari Master GSL.

SURVEYOR IS SURVIVOR

SETTING STUB. 1

Blog belajar Indonesia Damai.

"Tulisan ini ditujukan untuk para pemula yang akan terjun ke dunia GEOSURVEY, tetapi tidak
menutup kemungkinan bagi siapapun yang ingin menambah beban dikepala %x$#&??..
Atau apabila anda ingin menambahkan sesuatu untuk menyempurnakan Tulisan ini, maka dengan 
senang hati kami tunggu demi tercapainya tujuan blog belajar Indonesia Damai"

1. KITA MULAI DARI DATA PABRIK  PT.ON-TO-HOT.

ISTILAH2 DIMENSI SETTING STUB UMUMNYA.

 - XE............. Back to back AS Excavation -> Jarak siku AS dasar Galian.

- YE.............. Diagonal AS Excavation -> Jarak silang AS dasar Galian.

- XT............. Back to back Top Stub -> Jarak siku ujung Top Stub.

- YT ............ Jarak Diagonal Top Stub -> Jarak silang ujung Top Stub.

- Slope .........Sudut Kemiringan Stub terhadap garis tegak zenith.

Huruf   E  =  Excavation = Galian ................ ingat alat berat excavator.

Huruf   T  =  Top Stub



ISTILAH2 LAIN YANG SERING DIGUNAKAN .

- Basis .......................... Dasar awal.
- Length ........................ Panjang.
- Top.............................. Ujung Atas - Puncak .
- Bottom ....................... Dasar-Bawah .
- E = Excavation............ Galian.
- Leg............................. Kaki (tower) , Biasanya diberi nama Leg A, Leg B, Leg C dan Leg D.
- Back to back............... Dimensi siku antar leg.
- Diagonal...................... Dimensi cross/silang antar leg.

CONTOH DATA STUB DARI PABRIK PT. ON-TO HOT  TOWER TYPE AA2.

Perhatikan disini data slope dalam satuan derajat , harus dirubah menjadi satuan Mtr / Cm / mm.

Ikuti terus tulisan ini akan membahas semua perhitungan yang menyangkut Stub Setting..... 

SLOPE :
Adalah kemiringan yang biasanya ditulis dalam derajat, tetapi untuk pelaksanaan dilapangan (setting stub) biasanya dipermudah dengan dijadikan bilangan desimal (lihat gambar diatas dan perhitungan dibawah)."

DATA SUDUT KEMIRINGAN/SLOPE (Lthat data Gbr Pabrik).		MENGHITUNG SLOPE DARI DERAJAT KE METER
		RUMUS PERHITUNGAN SLOPE	Mtr	mm
SLOPE ANGLE ON DIAGONAL	8.84225853°	= TAN 8.84225853° =	0.156	155.563
SLOPE ANGLE IN SECTION	6.27729849°	= TAN 6.27729849° =	0.110	110.000

PENGERTIAN SLOPE / KEMIRINGAN

SLOPE ANGLE ON DIAGONAL  =  Kemiringan kearah diagonal

SLOPE ANGLE IN SECTION       =  Kemiringan kearah back to back.


Disini kita gunakan kemiringan arah diagonal.

• Hasil perhitungan Slope  =  0.156 M
• Artinya pada tinggi / Vertikal 1 M kemiringan nya adalah 0.156 M (Lihat gbr).
  0.156 M  =  15 Centimeter 6 Millimeter.

Bila diperlukan Slope pada ketinggian / Vertikal = 4 M,
Maka Perhitungan
kemiringan nya adalah = 0.156 M x 4 = . .??

ISTILAH YANG SERING DIPAKAI PADA SETTING STUB.

 PERHATIKAN KEMIRINGAN STUB DAN JARAK ANTAR STUB

SEBAGAI DATA KUNCI PELAKSANAAN STUB SETTING ADALAH :
- Slope
- Jarak diagonal Diagonal
- Untuk perhitungan kita pelajari kemudian.



BEBERAPA HAL YANG DIPERLUKAN DARI DATA PABRIK :

1. - Data Diagonal.
2. - Data Back to Back
3. - Data Slope/kemiringan

BEBERAPA HAL YANG DIPERLUKAN DATA SESUAI KESEPAKATAN /GAMBAR :

1. - Kesepakatan Jarak permukaan tanah ke TOP STUB.
2. - Kesepakatan Jarak tanah ke COR Top Chimney.
3. - Dalam galian,

BEBERAPA HAL YANG DIPERLUKAN DATA LAINNYA DILAPANGAN :

1. - Pengukuran tinggi alat. (Berarti menentukan level nol tanah)
2. - Beda tinggi alat dan tinggi Stub..... TH = . . ? (lihat gambar)

DASAR2 YANG DITERAPKAN DILAPANGAN (Lihat gambar) :
Perhatikan NOL TANAH

APA YANG PERLU DIHITUNG PERTAMAKALI MELAKUKAN STUB SETTING.
Jika anda memperhatikan keterangan dan gambar diatas maka anda akan tahu apa yang harus dihitung pertama kali............. (Lihat gambar ke 5).

2. Meninggikan dan merendahkan tower.

Sebelum melanjutkan ke topik setting sebaiknya kita simak dulu tentang cara peninggian atau penurunan tower, karena yang ditakutkan adalah kesalah pahaman yang mungkin akan menyebabkan fatal error."

Katakanlah tinggi tower normal adalah tower dengan basis + 0

"Untuk mengurangi ataupun menaikan tower bukan memangkas atau menambah bagian dari atas tower," tetapi harus dilakukan pengurangan atau penambahan Tower Dari bawah / Basis tower.

Gbr dibawah ilustarsi nonskalatis. 
Dan untuk meninggikan tower maka Basis nya harus di naikan / tambah (+)
Sedangkan untuk menurunkan tower maka Basis nya harus di kurangi dihilangkan / min. (-)

Oleh karenanya semakin tinggi tower tsb maka akan semakin lebar pula tapak basis towernya.
Demikian pula sebaliknya semakin rendah tower tsb semakin mengecil pula tapak basis nya.

"Untuk mengurangi ataupun meninggikan TOWER  bukan berarti memangkas atau menambah bagian dari atas tower,.............. akan tetapi..........?? "

Meninggikan Tower berarti menambah basis bawah tower => memperlebar dimensi leg bawah............  (+)
Menurunkan Tower berarti mengurangi basis bawah tower => mempersempit dimensi leg bawah.........  (-)
.
Biasanya design pabrik selalu menyediakan leg Basis -3, +0, +3, +6 dll dsb. Untuk penambahan atau pengurangan tinggi basis tower.

Dalam galian tidak mempengaruhi jarak/dimensi top Stub		Dalam galian akan mempengaruhi jarak As Galian dan panjang Stub.

Benar / Salah .. ?

Slope x Tinggi => Dapat digunakan sebagai rumusan untuk penambahan atau pengurangan dimensi lebar / jarak leg / dimensi dari satu stub ke stub lainnya.

INGAT :
Selain TINGGI TOWER , maka melebar atau mengecilnya jarak stub juga di tetapkan oleh angka kemiringan / SLOPE.
Kira2 menurut anda bagaimana mengenai pernyataan diatas .....  ? .....

Sampai disini kita harus sudah memahami tentang Slope , Dimensi , Penambahan/Pengurangan tinggi tower  dan data yang diperlukan dalam pelaksanaan Stub setting.

INDONESIA DAMAI 

GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.

KLIK HOME